Search This Blog

IP

free counters

Sunday, September 3, 2017

Hydrolic Control System AT ( Sistem Kontrol Hidrolik Transmisi Otomatis )

PEMINDAH DAYA
SISTEM KONTROL HIDROLIK

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1.      BAYU SAMUDERA                        (5133122003)
2.      BORNOK P SIBURIAN                  (5133122004)
3.      DITA MELISA                                 (5133122006)
4.      EDYFAI VIRTUOSO S                   (5133122007)
5.      ENDY HARIS NASUTION             (5133122009)
6.      FAHREZA MASYUDI                    (5133122010)
7.      M.E.TRIPENSUS                             (5133122018)
8.      MUHAMMAD FAHMI                   (5133122019)
9.      NATANAEL S.L.GAOL                 (5133122020)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015




Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat, karunia terutama kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Tanpa adanya kesempatan, mustahil penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini secara tuntas, walaupun masih banyak terdapat kekurangan. Makalah ini memuat tentang “SISTEM KONTROL HIDROLIK” dan sebagai tugas guna menambah nilai.
Selama proses penyusunan makalah ini, penyusun memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu dari hati yang paling dalam penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Segala kritikan dan masukan dari semua pihak, akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi penyusun demi kesempurnaan makalah ini.






Medan, Oktober 2015


Penyusun







Sistem kontrol hidrolik terdiri dari oil pan yang berfungsi sebagai reservoir fluida; pompa oli untuk membangkitkan tekanan hidrolik; katup-katup yang mempunyai berbagai fungsi dan pipa-pipa saluran fluida yang mengalirkan minyak transmisi ke kopling, rem dan  bagian-bagian lain pada hydraulic control system. Sebagian besar katup hydraulic control system diletakkan pada valve body assembly yang berada di bawah planetary gear. Fungsi hydraulic control system :
• Mengalirkan minyak transmsisi ke torque converter.
• Mengatur tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa oli.
• Memberikan tekanan hidrolik ke kopling dan rem untuk mengatur planetary gear.
• Melumasi bagian-bagian transmisi dengan minyak.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem pada transmisi otomatis, penyusun mengambil judul “Sistem Kontrol Hidrolik”

-                                            Mengetahui pengertian sistem kontrol hidrolik
-                                            Mengetahui katup-katup pada sistem kontrol hidrolik
-                                            Mengetahui sistem kerja sistem kontrol hidrolik




 
Hydraulic control system merubah beban mesin (sudut pembukaan throttle valve) dan kecepatan kendaraan menjadi bermacam­ macam tekanan hidrolik yang akan menentukan shifting. Sistem ini terdiri dari oil pump, governor valve, dan valve body. Oil pump drive gear berhu­bungan dengan pump impeller pada torque converter dan selalu berputar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan mesin. Governor valve digerakkan oleh drive pinion dan mengubah putaran (kecepatan) drive pinion shaft menjadi hidrolik signal yang dikirimkan ke valve body. Valve body menyerupai jalan yang berliku-liku, mempunyai jalur-jalur yang banyak sebagai saluran mi­nyak transmisi.Pada jalur-jalur ini dipasang banyak katup yang membuka dan menutup jalur-jalur ini untuk mengirimkan dan menghentikan "hydraulic signal" ke bagian-bagian planetary gear unit.

2.2. FUNGSI KATUP-KATUP UTAMA

KLEP
FUNGSI
Primary Regulator valve
Mengatur tekanan hidraulis yang dihasilkan oil pump, membuat line Pressure yang merupakan dasar dari tekanan-tekanan lain seperti governor pressure, lubrication pressure, throttle pressure dll.
Secondary Regulator Valve
Membuat converter pressure dan lubrication pressure.
Manual Valve
Dioperasikan oleh selector lever, membuka saluran minyak ke katup­katup yang diperlukan untuk masing-masing posisi.
Throttle Valve
Membuat hydraulic pressure (throttle pressure) yang sesuai dengan pedal akselerator
Throttle Modulator Valve
Pada saat throttle pressure naik pada tekanan tertentu, klep ini menu‑
runkan line pressure yang dihasilkan oleh primary regulator pressure.
Governor Valve
Membuat tekanan hidrolik (governor pressure) yang sesuai dengan
kecepatan kendaraan.
Cut back Valve
Bila governor pressure lebih tinggi dari throttle pressure, maka katup ini menurukan throttle pressure yang dihasilkan oleh throttle valve.
Shift Valve
(1 - 2, 2 - 3, 3 - 4*)
Memilih saluran-saluran (1st <—> 2nd), (2nd <—> 3rd) dan (3rd ,→ OD)* untuk line pressure yang bekerja pada planetary gear unit.
Lock-up Signal Valve
Menentukan saat lock-up clutch On-Off dan mengirimkan hasilnya kelock-up relay valve.
Lock-up Relay Valve
Memilih saluran untuk converter pressure yang menggerakkan lock-up clutch On dan Off.
Accumulator
Mengurangi kejutan yang timbul pada saat piston Co, C1, C2 atau B2 bekerja.

Valve body terdiri dari upper valve body, lower valve body dan manual valve body. Katup ­katup yang terdapat di sini mengatur tekanan minyak dan memindahkan aliran minyak dari satu saluran ke yang lainnya.
Gambar 2.1. Upper Valve Body
Gambar 2.2. Manual Valve Body
Gambar 2.3. Lower Valve Body
* Hanya pada A140 serie. Pada seri A130, maka plug valve disisipkan untuk menutup saluran.

Katup ini memindahkan aliran minyak darisatu saluran ke saluran lainnya. Dihubungkandengan selector switch yang dioperasikanoleh pengemudi dan memindahkan transrnisi ke dan dari "P", "R, "N", "D", "2" dan "L"sesuai dengan gerakan lever ini.
Gambar 2.4. Manual Valve

Primary regulator valve mengatur tekanan hidrolik (line pressure) ke masing-masing komponen sesuai dengan tenaga mesin untuk mencegah kerugian tenaga pompa.Pada bagian bawah primary regulator valve, spring tension dan modulator pressure ((C) x throttle modulator pressure), yang bekerja pada bagian (1) dari katup, berfungsi sebagai gaya penekanan ke atas. Pada bagian atas ((A) x line pressure) bekerja sebagai gaya penekanan ke bawah. Line pressure diatur oleh keseimbangan kedua tekanan ini.
Pada saat kendaraan berjalan mundur, line pressure dari manual valve bekerja pada (2), dan gaya ((B)-(C)1 x linepressure I bergabung dengan gaya ((C) x throttle modulator pressure) (yang bekerja pada (1)) untuk mendorong katup ke atas. lni menghasilkan line pressure yang lebih tinggi dari pada yang terjadi pada tingkat "D" dan "2". lni mencegah kopling dan rem tidak slip karena momen yang tinggi. Selanjutnya, karena low modulator pressure yang lebih tinggi dari throttle modulator pressure pada (1) bekerja pada tingkat "L", line pressure pada "L" lebih tinggi dari pada "D" atau "2".
Gambar 2.5. Primary Regulator Valve

Katup ini mengatur tahanan converter danpelumasan.Spring tension pada katup bekerja ke arah atas, sedangkan ( (A) x converter pressure ) bekerja sebagai gaya tekan ke bawah. Keseimbangan antara kedua gaya ini mengatur tekanan minyak converter dan pelumasan.
Gambar 2.6. Secondary Regulator Valve

Throttle valve membentuk throttle pressure sebagai respon terhadap sudut pedal akselerator (output tenaga mesin).Pada saat pedal akselerator ditekan, downshift plug terdorong ke atas melalui throttle cable dan throttle cam. Throttle valve akan terdorong ke atas dengan adanya kekuatan pegas, membuka saluran tekanan dan membentuk throttle pressure.Throttle pressure juga bekerja pada bagian (B) dari throttle valve dan bersama-sama dengan cut-back pressure dari cut-back valve yang bekerja pada bagian (A) akan mendorong throttle valve sedikit ke bawah.Throttle valve oleh karenanya akan mendorong saluran line pressure ke bawah pada saat gaya dorong ke bawah pada throttle valve dan kekuatan pegas (yang ditentukan ofeh posisidown-shift plug, dalam kaitannya sudut pembukaan throttle valve) seimbang.Dengan cara ini, throttle pressure ditentukan oleh keseimbangan antara kekuatan pegas yang mendorong ke atas dan gaya yang mendorong ke bawah pada throttle valve. Akibatnya, throttle pressure sesuai dengan sudut pembukaan engine throttle valve dan kecepatan kendaraan.Throttle valve mengalirkan throttle pressure ke masing-masing shift valve (1 - 2, 2 - 3 dan 3 - 4) dan bekerja berlawanan dengan governor pressure. Pada saat yang sama, throttle modulator pressure yang berdasarkanpada throttle pressure, bekerja pada primary regulator valve dan bersama-sama mengatur line pressure sesuai dengan sudut pembukaan throttle valve dan kecepatan kendaraan (cutback pressure).
Gambar 2.7. Throttle Valve

·         Pada transmisi otomatis seri A40 tidak ada throttle modulator valve, throttle pressure bekerja secara langsung pada primary regulator valve.
·         Transmisi otomatis seri A440 mempunyai dua buah throttle valve (primary throttle valve dan secondary throttle valve). Akan tetapi fungsi dasarnya sama seperti pada transmisi otomatis seri A130 dan A140.

Pada cast pedal akselerator ditekan sampai mendekati terbuka penuh (engine throttle valve terbuka lebih dari 85%) down shift pluug akan membuka saluran cut back pressure, ini akan menyebabkan detent regulator valve (yang menstabilkan tekanan hidrolik yang bekerja pada 1-2 dan 2-3 shift valve) dan 3-4 shift bekerja dan mengakibatkan kick-down.
            Cut back pressure juga bekerja pada down shift plug pada saat sudut pembukaan engine throttle valve kurang dari 85%. Power assist mechanism juga diberikan untuk meringankan tekanan pegas yang berhubungan dengan throttle cam, karena adanya perbedaan diameter piston valve  (1(A)-(8)1 x cut-back pressure).
Gambar 2.8. Kick Down Action (throttle valve open more than 85%)
Gambar 2.9. Power Assist Action
·         Kick down adalah down silifting yang dilakukan oleh pengemudi dengan sengaja (dengan menekan keras pedal akselerator), bukan secara otomatis ileh transmisi otomatis.
·         Transmisi otomatis seri A440 mempunyai primary down shift plug dan secondary down-shaft plug tetapi fungsi dasarnya sama seperti pada transmisi otomatis seri A140 dan A140.


Katup ini mengatur cut-back pressure yang bekerja pada throttle valve, dan diaktifkan oleh governor pressure dan throttle pressure. Pemberian cut-back pressure pada throttle valve dengan cara ini menurunkan throttle pressure untuk mencegah kerugian tenaga dari oil pump.Governor pressure bekerja pada bagian atas katup ini dan pada saat katup terdofong ke bawah, saluran dari throttle valve terbuka dan throttle pressure bekerja. Karena adanya perbedaan diameter pada valve piston, akibatnya cut-back valve terdorong ke atas dan keseimbangan antara gaya tekan ke bawah karena governor pressure dengan throttle pressure menjadi cut-back pressure.
Pada transmisi otomatis seri A40, governor pressure pertama diturunkan oleh governor modulator valve, menjadi governor modulator pressure sebelum bekerja pada cut-back valve.

Gambar 2.10. Cut Back Valve

Katup ini menghasilkan throttle modulator pressure. Dan ini menurunkan throtlle pressure pada saat sudut pembukaan engine throttle valve lebar. Hal ini menyebabkan throttle modulator pressure bekerja pada primary regulator valve sehingga perubahan line pressure lebih mendekati sesuai dengan autput mesin.
Gambar 2.11. Throttle Opening Angel (%)

            Pada transmisi otomatis deri A40 tidak mempunyai katup ini maka throttle pressure bekerja secara langsung dibawah secondary regulator valve.
Governor valve digerakkan (diputarkan) oleh governor drive gear yang dihubungkan dengan differential drive pinion, dan menghasilkan tekanan minyak (governor pressure) sebagai respon dari drive pinion rpm (kecepatan kendaraan). lni mengimbangi line pressure dari manual valve ("D", "2" dan "L") dan gaya sentrifugal dari bobot governor untuk meng­hasilkan tekanan hidrolik sesuai dengan kecepatan kendaraan.
Gambar 2.12. Differential Drive Pinion
Gambar 2.13. Low Speed
Gambar 2.14. Medium dan High Speed

Pada saat governor valve body berputar, gaya sentrifugal dari bobot luar dan dalam serta tekanan pegas membuat bobot membuka keluar dan governor valve terdorong ke dalam oleh lever dari. bobot sebelah dalam. Pada ujung yang lain, governor valveterdorong keatas oleh governor pressure (A), dan keseimbangan dari kedua gaya ini menjadi governor pressure pada kecepatan kendaraan tersebut.Bila rpm drive pinion naik (kecepatan sedangdan tinggi), bobot sebelah luar tertahan oleh governor body. Setelah itu, gaya sentrifugal dari bobot sebelah dalam dan kekuatan pegas (yang keduanya menekan katup ke bawah) bergabung untuk mengimbangi kekuatan hidrolik yang beraksi pada bagian dasar katup. Resultant hydraulic pressure di sini akan menjadi governor pressure. Dengan cara ini, governor valve bekerja dalam dua,tahap.
Gambar 2.15. Governer Pressure Performance

a.      GOVERNOR VALVE UNTUK SERI A40,440
Governor valve pada transmisi otomatis seri A40 dan 440 dipasang langsung pada output shaft transmisi.Kemampuan governor pressure dari governor valve jenis ini sama seperti pada auto­matic valve transaxle seri A100 dan A200. Di sini a.da dua jenis governor valve yaitu jenis dua tingkat kecepatan (kecepatan rendah dan sedang/tinggi) dan jenis tiga tingkat kecepatan (kecepatan rendah, kecepatan sedang dan kecepatan tinggi). Bagaimanapun governor pressure diper­oleh dengan keseimbangan gaya sentrifugaldari bobot yang dipasang pada output shaft dengan line pressure yang bekerja ber­lawanan dengan arah gaya sentrifugal. Qperasi governor valve pada dasarnya -sama dengan yang digunakan pada auto­matic transaxle seri A100 dan 200.
            Governor valve tiga tingkatan terdiri dari governor valve dua tingkatan dengan bobot kecil (bobot sekunder) dan ditambahkan sebuah pegas untuk bobot tersebut (inner spring). Ini memungkinkan diperolehnya tekanan hidrolik dengan lebih tepat dengan memperlihatkan putaran output shaft.

Katup ini mendeteksi governor pressure dan menentukan lock-up timing dengar, mengatur tekanan yang bekerja pada lock-up relay valve melalui signal pressure .Di bawah governor pressure tertentu, line pressure dari overdrive direct clutch (C.) diberikan lock-up signal valve spring, sehingga lock-up signal valve terdorong ke bawah.Di atas governor pressure tertentu, lock-up signal valve terdorong ke atas dan tekanan B. dari 3 - 4 shift valve (atau tekanan C2 dari 2 - 3 shift valve pada transaxle seri A 130) bekerja pada ujung bawah relay valve.Hysteresis dari lock-up clutch terjadi disebab­kan adanya perubahan dalam areal ( hanya dari (B) ke (B) minus (A) ) dari ujung bawah signal valve yang terbuka ke governor pres­sure, seperti pada 2 - 3 dan 3 - 4shift valve (atau 2 - 3 shift valve pada automatic transaxle A130).

Gambar 2.16. Lock-Up Signal Valve
Automatic transaxle seri A130 adalah automatic transaxle tiga kecepatan, tekanan Co tidak bekerja pada signal valve. Pada transaxle seri A130 signal valve terdorong ke bawah dengan hanya tekanan pegas saja.

Lock-up relay valve membalik aliran minyak melalui converter (l'ock-up clutch) sesuai de­ngan signal tekanan minyak (tekanan B.) dari signal valve.Pada saat tekanan signal bekerja pada bagianbawah lock-up relay valve, lock-up relay valve terdorong ke atas. Dan ini membuka saluran kebagian depan lock-up clutch dan mengakibatkan lock-up clutch terputus.
Gambar 2.17. Lock Up Clutch Off
Gambar 2.18. Lock up Cluth On

Katup ini mengurangi kejutan pada saat perpindahan gigi dengan jalan menurunkan tekanan batik direct clutch (C2) accumulator dan 2nd brake (B2) accumulator pada saat sudut pembukaan throttle valve kecil.Karena momen yang dihasilkan oleh mesin kecil bila sudut pembukaan throttle valve kecil, accumulator back pressure, dan oleh karenanya tekanan permukaan yang digunakan untuk mengoperasikan kopling dan brake menurun, mencegah kejutan yang akan terjadi pada saat brake dan kopling dihubungkan. Sebaliknya karena momen puntir yang dihasilkan mesin besar bila sudut pembukaanthrottlenya besar, accumulator back pressure naik,ini akan mencegah slip pada saat kopling dan brake dihubungkan.
Gambar 2.19. Accumulator Control Pressure
Gambar 2.20 Accumulator Control Valve

·         Pada transmisi otomatis seri A240 dan 440 throttle pressure bekerja secara langsung pada bagian bawah accumulator control valve.
·         Pada transmisi otomatis seri A40 tidak ada accumulator control valve ; line pressure be­kerja secara langsung pada bagian belakang accumulator
Accumulator bekerja untuk meredam kejutan pada saat perpindahan gigi. Automatic transaxle seri A130 mempunyai ciga buah accumulator, masing-masing untuk forward clutch (C1), direct clutch (C2) dan 2nd brake (B2) sedangkan automatic transaxle seri A140 mem­punyai empat buah accumulator, masing­masing untuk forward clutch (C1), direct clutch (C2) dan 2nd brake (B2) serta over-drive direct clutch (C0).Accumulator untuk C1, C2 dan B2 ditempatkan pada transmission case sedangkan untuk Co dipasang pada overdrive case. Accumulator control pressure setalu bekerja pada sisitekanan batik dari accumulator piston C2 dan B2 dan tekanan ini,bersama tegangan pegas mendorong piston ke bawah ((A)>(B),(C)>(D)).Pada saat line pressure diberikan ke sisi kerja, piston secara lambat-lambat terdorong ke atas dan kejutannya tertahan pada saat tekanan minyak lambat-lambat naik.Bekerjanya piston C1 dan Co pada dasarnya sama seperti piston pada C2 dan B2. Akan tetapi gaya yang mendorong torak ke bawah hanya diperoleh dari tegangan pegas.
AT TYPE
ACCUMULATOR
BACK PRESSURE (from accumulator control valve)
A40series
Ci,                  C2,      B2'
C:,                  C2,      B:*
A240series
CI, C:, C3, B3, 1:3
C2,                C3,      B;
A440series
CI,   C2,   B:::,
CI,                 C2,      B2
A540series (ECT)
C2, CI,  C2, B
C2,       132
A340E.H (ECT)
Co, B-, C2,    -
C:,                  B,,        B;
A341E (ECT)
CD,       C2, Bo,         B2
CI.,  C.,  B  132
* Except A4OD automatic transmission


2.3. TEKANAN MINYAK
TEKANAN MINYAK
FUNGSI
WARNA
Line presure
Diatur oleh primary regulator valve, ini adalah tekanan yang paling dasar dan terpenting yang digunakan pada transmisiotomatis, karena berfungsi   untuk mengoperasikan semua kopling dan brake dalam transmisi, dan juga karena ini adalah sumber semua tekanan yang lain (governor pressure, throttle pressure dll) yang digunakan pada transmisi otomatis
Merah
Converter pressure dan lubrication pressure
Dihasilkan oleh secondary regulatorvalve, ini digunakanuntuk mengalirkan minyak ke torque converter, melumasi transmission case dan bearing dll serta untuk mengirimkan minyak ke oil cooler.
Kuning
Throttle pressure
Throttle pressure(yang dihasilkan oleh throttle valve)naikdan turun mengikuti penekanan pedal akselerator.
Biru
Governor pressure
Governor pressure(yang dihasilkan oleh governor valve)mengikuti kecepatan kendaraan. Keseimbangan antarake-dua tekanan ini adalah faktor yang menentukan shift point; oleh karena itu tekanan ini merupakan faktor yang sangat penting.
Hijau

2.4.    OIL PUMP
Oil pump dirancang untuk mengirirnkan minyak ke torque converter, melumasi planetary gear unit dan mengoperasikan tekanan kerja pada hydraulic control system. Drive gear dari oil pump terus menerus digerakkan oleh mesin melalui torque converter pump impeller.


Bila baterai pada kendaraan dengan transmisi manual mati,mesin dapat dihidupkan dengan mendorong kendaraan.
Cara seperti itu tidak dapat dilakukan pada kendaraan yang dilengkapi dengan transmisi otomatis karena meskipun output shaft terputar pada saat kendaraan didorong, tetapi oil pump tidak memberikan tekanan minyak pada hydraulic control system. Akibatnya, planetary gear unit tidak memperoleh tekanan kerja, sehingga meskipun shift selector pada posisi "D" tetapi planetary gear tetap pada tingkat "N" sehingga poros engkol tidak berputar.

Penting:
Pada saat kendaraan ditarik, mesin tidak bekerja dengan demikian oil pump tidak bekerja.Ini berarti bahwa tidak ada tekanan hidrolik yang dikirim ke transmisi. Oleh sebab itu, bila kendaraan ditarik pada kece­patan tinggi dalam jarak jauh, maka lapisan minyak pelindung pada bagian-bagian transmisi yang berputar akan hilang dan transmisi akan menjadi aus.Dengan alasan tersebut maka kendaraan. hanya dibenarkan untuk ditarik pada kecepatan rendah (tidak Iebih dari 30 k/jam) dan satu kali tarik tidak boleh me­lebihi jarak 80 km. Selanjutnya, bila trans­misi itu sendiri mulai tidak bekerja dengan baik atau minyak mulai bocor, kendaraan hanya boleh ditarik dengan roda penggerak diangkat dari tanah atau drive shaft/pro­peller shaft dilepas.


Low modulator valve menurunkan line pres­sure dari manual valve (low modulator pressure) untuk mengurangi kejutan pada saat transmisi dipindahkan ke sikap "L". Low modulator pressure mendorong low coast shift valve dan bekerja pada 1st dan 2nd re­verse brake (B3) untuk menahan kejutan. Hal ini juga menyebabkan low modulator pressure untuk bekerja pada primary regulator valve untuk menaikkan line pressure, sehingga memperbesar momen dan mencegah kopling dan brake slip.
Gambar 2.21. Low Modulator Valve

Pada posisi "2" katup ini menurunkan line pressure dari intermediate shift valve (2nd modulator pressure). 2nd modulator pres- sure bekerja pada 2nd coast brake (B1) melalui 1 - 2 shift valve untuk mengurangi kejutan shifting.

Gambar 2.22. 2nd Modulator Valve

Katup ini mengatur pembebasan overdrive. Pada saat tidak ada line pressure pada bagian (A) (over drive solenoid ON) atau pada saat ada line pressure pada bagian (B) (manual valve dipindah ke "2"), katup akan bergerak ke kanan. Line pressure pada (1) mengalir ke (2) bekerja pada 3 - 4 coast shift valve, dan men cegah pemindahan transmisi ke overdrive. Pada saat katup bergerak ke kiri dapat terjadi perpindahan ke overdrive. Akan tetapi selama kick-down pada saat transmisi over- drive, cut­back pressure pada bagian (3) akan bekerja pada 3 – 4 coast shift valve dan transmisi akan keluar dari overdrive.

                                   Gambar 2.23. Overdrive Sequence Valve                                  

3 - 4 shift valve pada automatic transaxle seri A240 bekerja sama seperti overdrive sequence valve ini.
Katup ini mengatur perpindahan antara gigi ke satu dengan ke dua sesuai dengan governor dan throttle pressure. Untuk menyempurnakan pergeseran katup, maka dipergunakan tiga buah katup.Pada saat governor pressure rendah tetapi throttle pressure tinggi, katup ini terdorong ke bawah oleh throttle pressure.Hal ini menyebabkan 2nd brake circuit tertutup dan transmisi ber- pindah ke gigi satu.Bila governor pressure tinggi, katup ini akan terdorong ke atas oleh governor pressure dan sirkuit 2nd brake piston terbuka sehingga transmisi berpindah ke gigi dua. Hysteresisgigi satu dan dua terjadi karena saluran throt­tle pressure menutup pada saat katup ini terdorong ke atas. Pada saat saluran throttle pressure tertutup, perpindahan ke gigi satu hanya tergantung pada spring tension dan governor pressure. Kecuali bila down-shift plug bekerja dan memungkinkan detent pressure bekerja pada 1 - 2 shift valve, akan terjadi perpindahan ke gigi satu pada kece­patan yang sedang berlangsung. Pada sikap "L" tidak ada perpindahan ke gigi dua karena modulator pressure bekerja pada low coast shift valve.
Katup ini melakukan perpindahan antara gigi dua dan tiga. Kendalinya dilakukan oleh throt­tle pressure dan tegangan pegas yang me­lawan governor pressure.Bila governor pressure tinggi, katup ini ter­dorong ke atas melawan tahanan throttle pressure dan tegangan pegas untuk membuka saluran ke direct clutch (C2) piston yang me­nyebabkan perpindahan ke gigi tiga.Pada saat governor pressure rendah, katup ini terdorong ke bawah oleh throttle pressure dan tegangan pegas menutup saluran yang menuju ke direct clutch (C2) piston dan menyebabkan perpindahan ke gigi dua. Pada saat kick-down, detent pressure bekerja pada 2 - 3 shift valve untuk mempercepat perpindahan ke gigi 2. Hysteresis gigi dua terjadi karena perbedaan penampang keseluruhan pada katup yang memperolehgovernor pressure. Karena penampang down­shift lebih besar dari pada up-shift, down shifting akan terjadi pada saat kecepatan rendah.Pada posisi"2" line pressure dari manual valve bekerja pada intermediate shift valve. Penurunan katup dan perpindahan ke gigi dua akan terhambat tetapi tidak terjadi perpindahan ke gigi tiga.Line pressure juga mengalir melalui 2nd mo­dulator valve dan 1 - 2 shift valve dan bekerja pada 2nd coast brake untuk membuat engine braking.Tujuan utama dari penggunaan 2 - 3 shift valve adalah untuk mengatur perpindahan antara gigi dua dan tiga, tetapi katup ini juga berperan dalarn perpindahan ke mundur dan gigi satu.
·     Bekerjanya 2 - 3 shift valve yang pada transmisi otomatis seri A40 dan 200 pada dasarnya sama seperti diuraikan di atas.Saluran minyak hidraulis pada transmisi otomatis seri A440 berbeda dengan yang terlihat di atas tetapi fungsinya sama seperti pada transmisi otomatis seri A140.

3.    3-4 SHIFT VALVE (Untuk seri A140)

3 - 4 shift valve mempunyai dua fungsi utama :
1.      Katup ini memberikan tekanan hydraulic ke overdrive direct clutch (Co) dan over­drive brake (B0). Transmisi akan melaku- kan perpindahan dari overdrive ke gigi tiga pada saat katup ini mengirimkan tekanan hy­draulic ke Co dan perpindahan dari gigi tiga ke overdrive terjadi pada saat katup ini memberikan tekanan hydraulic ke B..
2.       Perpindahan ke overdrive tertahan pada saat line pressure di-berikan ke 3 - 4 shift valve (pada titik (A) pada gambar). Dalam hal lain, bila tidak ada line pressure, kendali dipertahankan oleh gabungan antara tegangan pegas dan throttle pressure yang bekerja melawan governor pressure, begitu gover­nor pressure naik, transmisi akan berpindah ke overdrive
Syarat untuk perpindahan ke overdrive
1)  Solenoid off (tidak ada line pressure dari overdrive sequence valve yang diberikan ke titik (A)).
2)  Transmisi pada posisi "D"
3)  Kecepatan kendaraan telah mencapai garis3 OD pada Automatic Shift Diagram

REFERENSI
·       3 - 4 shift valve pada transmisi otomatis seri A40 dan 240 pada dasarnya sama seperti terlihat di atas.
·       Saluran-saluran hidraulis untuk transmisi otomatis seri A440 berbeda dengan yang ter­lihat di atas tetapi fungsinya sama seperti pada automatic transaxle seri A140.
KATUP-KATUP LAINNYA (untuk seri A40, 440.)
Selain katup-katup yang dijelaskan terdahulu, trasmisi otomatis seri A40 dan A440 juga menggunakan katup-katup tersebut di bawah.Fungsi dan operasi katup-katup ini dijelaskan secara singkat.
KATUP
FUNGSI DAN CARA KERJA
Governor modulator valve
Katup ini ditempatkan diantara governor valve dengan cut-back valve. Cara kerjanya mengatur (menurunkan governor pressure yang dihasilkan oleh governor valve).
Reverse clutch sequence valve
Katup ini meredam kejutan yang timbul padasaat transmisi pindah keposisi "R". Pada saat rear clutch (C2) dihubungkan, line pressure mula­mula bekerja pada inner piston kemudian outer piston. Ini akan mengurangi kejutan yang akan timbul pada saat kopling berhubungan.
D - 2 down shift timing valve
Bila shift selector lever dipindahkan pada "2" waktu kendaraan berjalan overdrive (posisi "D"), secara otomatis transmisi otomatis akan berpindah ke gigitiga sebentar sebelum pindah ke gigi dua. lni bertujuan untuk mencegah kejutan yang akan terjadi bila transmisi langsung pindah ke gigi dua.Setelah line pressure yang bekerja pada intermediate shift valve* dipindahkan dari Boke CO, ia bekerja pada 2 - 3 shift valve menyebabkan perpindahan dari gigi tiga ke gigi dua.
*Line pressure ini adalah tekanan dari manual valve yang terjadi padasaat transmisi dipindah ke sikap "2".
Reverse brake sequence valve
Katup ini membantumeredamkejutanperpindahan gigi pada saat transmisi dipindah dari sikap "N" ke "L" atau "R". Operasinya pada dasarnya sama seperti reverse clutch sequence valve.Akan tetapi pada saat katup ini mengaktifkan brake No.3 (83), ini pertama­tama akan bekerja pada outer piston kemudian inner piston.
Overdrive valve exhaust valve (hanya untuk seri A440)
Katup ini mengosongkan tekanan Co pada saat kendaraan berjalan dengan gigi dua sedangkan transmisi pada sikap "D" atau "3", sehingga mere­dam kejutan pada saat perpindahan dart gigi tiga ke dua.
3 - 2 kick down orifice control valve (hanya untuk seri A440)
Katup ini membantu mengurangi kejutan yang ada pada saat kick-down dari gigitiga ke dua. Katup ini mengatur waktu yang diperlukan untuk mengikatkan penuh 2nd brake (B2) agar sesuai dengan waktu yangdibutuhkan untuk melepaspenuhrear clutch, waktunyabertambahmengikutikecepatan kendaraan.
2 - 3 shift timing valve (hanya untuk A440 series)
Pada saat transmisi pindah dari gigi dua ke gigi tiga, katup ini mengatur waktu pemutusan 2nd brake (62) dan waktu pengikatan rear clutch (C2) untuk membantu mengurangi kejutan pada perpindahan gigi.




Automatic Transaxle, Transmision Step 2 1992 TOYOTA-ASTRA MOTOR


0 comments:

Post a Comment